Banyu wangi adalah sebuah kota yang
terletak pada bagian ujung timur pu;au jawa kota banyu wangi masuk dalam
wilayah proponsi jawa timur, sebagaimana dengan kota kota lainya di nusantara
banyu wangi juga memiliki kiasah menarik yang menjadi asal muasal banyu wangi.
Pada jaman dahulu kala diujung paling
timur pulau jwa terdapat sebuah kerajaan yang damai dan makmur dan rakyatnya hidup
sejahtera. Kerajaan yang makmur dipimpin oleh seorang raja yang adil dan
bijaksana bernama raja Banteran.
Pada waktu-waktu tertentu raja Banteran
pergi berburu ke hutan, raja Banteran melihat seekor kijang yang sedang minum
di pinggir sungai dan memanahnya diatas kuda namun sayang anak panah yang
dilepaskan raja Banteran meleset dan menancap pada sebuah batang pohon, kijang
tersebut terkejut dan lari dibawah pohonan yang rimbun kijang yang ketakutan
terus berlari menyelamatkan dirinya dari kejaran raja Banteran akhirnya kijang
bersembunyi disebuah semak semak nan rimbun dipinggiran sungai dekat sebuah air
terjun raja Banteran berkuda hingga sampai ke tepian sungai untuk mengejar
kijang yang lain sambil memegang busur dan anak panah raja Banteran mengawasi
keaadaan disekekliling sungai mencari kijang yang melarikan diri.
” yang mulia apa yang paduka lakukan disini, yang mulia
maafkan hamba jika melihat paduka terkejut”
Raja Banteran akhirnya menemukan asal suara yang memanggilnya
raja Banteran turun dari kudanya dan mendekati perempuan tersebut.
“siapakah kamu apakah
kamu penunggu hutan ini”
“ ah nama hamba Surati hamba adalah putri dari kerajaan
kung-kung hamba disini karena melarikan dari musuh, ayah hamba telah gugur
dalam perang mempertahankan kerajaan”
Raja Banteran menjadi iba pada nasib Surati.
Raja Banteran kemudian membawa Surati ke istana, tidak lama kemudian Raja Banteran
menikah dengan Surati, setelah sekian lama menikah Raja Banteran tidak bisa
meninggalkan kebiasaannya berburu, suatu hari Raja Banteran berpamitan kepada Surati
untuk berburu raja Banteran pun berangkat berburu dengan dikawal dengan pasukan
berkuda namun tanpa disadarinya sepasang mata mengawasi keberangkatan raja Banteran
dan pengawalnya, seorang laki-laki berpakaian compang camping segera berjalan menuju
istana ketika Raja Banteran dan pengawalnya telah jauh dia melompati tembok
istana dan menyusup kedalam.
“Surati”
Surati terkejut ada seseorang yang mendekatinya.
” Ah kakanda rupaksa, apa yang kakanda lakukan disini”
laki-laki yang menyusup ke istana tersebut ternyata adalah
kaka kandung surati Rupaksa.
“ surati kamu harus tau bahwa suami kamu lah raja Banteran yang
telah membunuh ayah kita jadi kamu harus membantuku agar kita bisa membalas
dendam dengan mendiang ayah kita”
namun tidak percaya apa yang disampaikan kakanya.
” Ah tidak kakanda raja Banteran telah menyelamatkanku
dihutan aku berhutang budi padanya”.
Rupaksa sangat marah dengan jawaban surati.
” bawalah ikat kepala ini sebagai cinderamata dan simpanlah
dibawah tempat tidurmu”
Surati menerima ikat kepala milik
rupaksa tanpa berkata-kata sambil melihat kepergian kakanya. Raja Banteran yang
sedang berburu didalam hutan tidak mengetahui kejadian didalam istana, ketika
sedang berkuda raja Banteran dicegat oleh rupaksa ditengah hutan, “kamu siapa
berani sekali mencegatku ditengah hutan seperti ini”
“maafkan hamba paduka hamba hanya ingin memberi tahu bahwa
istri paduka menceranakan pembunuhan terhadap paduka”
“berani sekali kamu menfitnah istriku apa buktinya”?
“lihat saja dibawah tempat tidur paduka pasti ada ikat kepala
milik orang suruhan istri paduka itu adalah bukti bahwa istri paduka sudah merencanakan pembunuhan
paduka bersama orang suruhanya”
Raja pun segera kembali dari istana.
“ jadi benar apa yang dikatan orang dihutan itu istriku telah
berkelompot untuk mebunuhku”
“ ah ahhhh hamba tidak
pernah berniat jahat untuk membunuh paduka orang yang paduka temui dihutan itu
rupaksa kaka kandung hamba”
“Aku tidak percaya kata-katamu kamu sudah aku selamatkan
dihutan jadi in balasanmu”
Surati meras bersedih dan berlari
hingga ditepi jurang air terjun yang dalam.
“ paduka hamba tidak pernah berniat jahat hamba akan
menceburkan diri dalam sungai dibawah sana jika airnya berbau harum itu artinya
hamba tidak bersalah tetapi jika berbau busuk hamba memang bersalah”
Surati melompat kedalam air terjun
raja Banteran mencoba mencegahnya namu terlambat Raja Banteran melihat kedalam
jurang air terjun tempat surati menjatuhkan diri, Raja Banteran yang terus
melihat kedalam jurang itu tiba-tiba mencium bau yang sangat harum.
” Maafkan aku istriku aku justru mempercayai orang lain dari
pada istriku sendiri”
Sejak itulah istilah
banyu wangi muncul, dalam bahasa jawa banyu artinya air dan wangi artinya
harum, Banyu Wangi artinya adalah air yang harum. Selesai.
0 comments:
Post a Comment