ASAL USUL KOTA BANYU WANGI

Wednesday, October 31, 2018


Banyu wangi adalah sebuah kota yang terletak pada bagian ujung timur pu;au jawa kota banyu wangi masuk dalam wilayah proponsi jawa timur, sebagaimana dengan kota kota lainya di nusantara banyu wangi juga memiliki kiasah menarik yang menjadi asal muasal banyu wangi.
Pada jaman dahulu kala diujung paling timur pulau jwa terdapat sebuah kerajaan yang damai dan makmur dan rakyatnya hidup sejahtera. Kerajaan yang makmur dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana bernama raja Banteran.
Pada waktu-waktu tertentu raja Banteran pergi berburu ke hutan, raja Banteran melihat seekor kijang yang sedang minum di pinggir sungai dan memanahnya diatas kuda namun sayang anak panah yang dilepaskan raja Banteran meleset dan menancap pada sebuah batang pohon, kijang tersebut terkejut dan lari dibawah pohonan yang rimbun kijang yang ketakutan terus berlari menyelamatkan dirinya dari kejaran raja Banteran akhirnya kijang bersembunyi disebuah semak semak nan rimbun dipinggiran sungai dekat sebuah air terjun raja Banteran berkuda hingga sampai ke tepian sungai untuk mengejar kijang yang lain sambil memegang busur dan anak panah raja Banteran mengawasi keaadaan disekekliling sungai mencari kijang yang melarikan diri.

” yang mulia apa yang paduka lakukan disini, yang mulia maafkan hamba jika melihat paduka terkejut”
Raja Banteran akhirnya menemukan asal suara yang memanggilnya raja Banteran turun dari kudanya dan mendekati perempuan tersebut.
 “siapakah kamu apakah kamu penunggu hutan ini”
“ ah nama hamba Surati hamba adalah putri dari kerajaan kung-kung hamba disini karena melarikan dari musuh, ayah hamba telah gugur dalam perang mempertahankan kerajaan”


Raja Banteran menjadi iba pada nasib Surati. Raja Banteran kemudian membawa Surati ke istana, tidak lama kemudian Raja Banteran menikah dengan Surati, setelah sekian lama menikah Raja Banteran tidak bisa meninggalkan kebiasaannya berburu, suatu hari Raja Banteran berpamitan kepada Surati untuk berburu raja Banteran pun berangkat berburu dengan dikawal dengan pasukan berkuda namun tanpa disadarinya sepasang mata mengawasi keberangkatan raja Banteran dan pengawalnya, seorang laki-laki berpakaian compang camping segera berjalan menuju istana ketika Raja Banteran dan pengawalnya telah jauh dia melompati tembok istana dan menyusup kedalam.

“Surati”
Surati terkejut ada seseorang yang mendekatinya.
” Ah kakanda rupaksa, apa yang kakanda lakukan disini”
laki-laki yang menyusup ke istana tersebut ternyata adalah kaka kandung surati Rupaksa.
“ surati kamu harus tau bahwa suami kamu lah raja Banteran yang telah membunuh ayah kita jadi kamu harus membantuku agar kita bisa membalas dendam dengan mendiang ayah kita”
namun tidak percaya apa yang disampaikan kakanya.
” Ah tidak kakanda raja Banteran telah menyelamatkanku dihutan aku berhutang budi padanya”.
Rupaksa sangat marah dengan jawaban surati.
” bawalah ikat kepala ini sebagai cinderamata dan simpanlah dibawah tempat tidurmu”
Surati menerima ikat kepala milik rupaksa tanpa berkata-kata sambil melihat kepergian kakanya. Raja Banteran yang sedang berburu didalam hutan tidak mengetahui kejadian didalam istana, ketika sedang berkuda raja Banteran dicegat oleh rupaksa ditengah hutan, “kamu siapa berani sekali mencegatku ditengah hutan seperti ini”
“maafkan hamba paduka hamba hanya ingin memberi tahu bahwa istri paduka menceranakan pembunuhan terhadap paduka”
“berani sekali kamu menfitnah istriku apa buktinya”?
“lihat saja dibawah tempat tidur paduka pasti ada ikat kepala milik orang suruhan istri paduka itu adalah bukti bahwa  istri paduka sudah merencanakan pembunuhan paduka bersama orang suruhanya”
Raja pun segera kembali dari istana.
“ jadi benar apa yang dikatan orang dihutan itu istriku telah berkelompot untuk mebunuhku”
 “ ah ahhhh hamba tidak pernah berniat jahat untuk membunuh paduka orang yang paduka temui dihutan itu rupaksa kaka kandung hamba”
“Aku tidak percaya kata-katamu kamu sudah aku selamatkan dihutan jadi in balasanmu”
Surati meras bersedih dan berlari hingga ditepi jurang air terjun yang dalam.
“ paduka hamba tidak pernah berniat jahat hamba akan menceburkan diri dalam sungai dibawah sana jika airnya berbau harum itu artinya hamba tidak bersalah tetapi jika berbau busuk hamba memang bersalah”
            Surati melompat kedalam air terjun raja Banteran mencoba mencegahnya namu terlambat Raja Banteran melihat kedalam jurang air terjun tempat surati menjatuhkan diri, Raja Banteran yang terus melihat kedalam jurang itu tiba-tiba mencium bau yang sangat harum.
” Maafkan aku istriku aku justru mempercayai orang lain dari pada istriku sendiri”
 Sejak itulah istilah banyu wangi muncul, dalam bahasa jawa banyu artinya air dan wangi artinya harum, Banyu Wangi artinya adalah air yang harum. Selesai.



0 comments:

Post a Comment

Followers

© 2009 ONO NEWS. Powered by Blogger
Free blogger template Designed by Newwpthemes.com Converted by Bloggerspan